Translate

Sabtu, 15 Desember 2012

Anak Gelandangan


TRAGISNYA ANAK GELANDANGAN
Oleh: Dhina Kusuma W.

          Perkembangan zaman bukan berarti perkembangan bangsa Indonesia membaik. Orang yang buta terhadap harta dan kekuasaan tak menghiraukan orang kecil dan dosa. Orang yang berkuasa berlomba-lomba mencari keuntungan di atas penderitaan rakyatnya. Kaya makin kaya yang miskin makin miskin. Ketidakadilan terjadi dimana-mana. Hak orang untuk hidup layakpun kini hanya sebuah kiasan semata.  Orang miskin semakin terbudaki oleh kekuasaan, hak mereka hilang begitu saja. Anak gelandangan yang seharusnya dilindungi oleh hukum kini hanya sebuah cerita belaka. Hak mereka untuk hidup layak, mendapatkan pendidikan tak ada realisasinya. Hidup mereka serba kekurangan, untuk makan dan hiduppun susah apalagi memikirkan tentang pendidikan. Sudah syukur mereka bisa makan sehari-hari walaupun masa kecil dan pendidikan mereka terbengkalai. Masa bermain mereka hilang begitu saja hanya demi mencari makan dan mencukupi hidupnya. Orang tua yang semestinya ada disamping mereka dan melindungi mereka tidak ada, kenyataannya mereka harus hidup sendiri tanpa orang tua. Kerasnya hidup mereka jalani dengan sendiri, hanya temanlah yang bisa mengobati perihnya hidup. Tak seharusnya mereka seperti itu tak seharusnya mereka berjuang hidup untuk diri mereka sendiri tak seharusnya mereka mengorbankan masa bermain mereka untuk mencari uang, tak semestinya mereka seperti itu...!!!!!! Pemerintah seharusnya cepat-cepat mengatasinya. Misalnya: memasukkan anak jalanan ke panti asuhan atau di suatu lembaga sosial dimana mereka bisa dididik dan dapat hidup layak tanpa harus hidup sendiri dan hidup di jalanan. Jangan sampai anak-anak kecil berkeliaran di jalan hanya untuk mencari uang. Sebuah ironi semata dan PR bagi pemerintah untuk mengatasinya.  
          Kenapa mereka harus menanggung beban hidup yang tak semestinya??
Wahai penguasa dengar jerit tangis mereka...!!! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar