Danau Kelimutu
Mungkin sebagian dari Anda sudah pernah menjajal trekking ke Danau
Kelimutu namun sebagian mungkin masih bermimpi untuk mengunjunginya.
Danau yang memiliki tiga warna ini teletak di puncak Taman Nasional
Kelimutu.
Perjalanan dengan mobil sewaan berkapasitas 7 kursi dapat membuat
Anda terhibur dengan pemandangan mengesankan disepanjang jalan selama
beberapa jam. Perjalanan berliku yang menghubungkan pulau sepanjang 350
km ini bagaimana pun juga merupakan harga yang pantas untuk keindahan
panorama Flores yang patut untuk diperbincangkan.
Taman Nasional Kelimutu merupakan taman nasional terkecil dari enam
taman nasional di Bali dan Nusa Tenggara. Akan tetapi, ukuranya tidak
begitu penting ketika Anda menyaksikan keindahan alam yang ditawarkan
taman nasional ini. Di sini terdapat tiga danau yang terletak di puncak
Gunung Kelimutu, ketiga danau tersebut memiliki nama yang sama dan
popular dikenal sebagai Danau kelimutu. Setiap danau memiliki warna dan
arti masing-masing. Ketiga danau itu diyakini merupakan tempat
bersemayamnya roh-roh dan juga diyakini memiliki kekuatan alam yang
sangat dahsyat.
Danau Kelimutu dipopularkan seorang warga Belanda bernama Van Such
Telen pada tahun 1915. Keindahannya semakin dikenal luas setelah Y.
Bouman melukiskan keindahan dan perubahan warna air danau tersebut dalam
tulisannya tahun 1929.
Untuk mencapai lokasi danau, Anda dapat memulai dari Moni, kota kecil
yang merupakan basecamp para backpacker.Pemandangan indah disepanjang
jalan menuju lokasi danau sangatlah indah. Danau paling barat bernama
Tiwu Ata Mbupu yang berarti ‘danau jiwa-jiwa orang tua yang telah
meninggal’. Danau yang berada ditengah disebut danau Tiwu Nuwa Muri Koo
Fai atau ‘danau untukjiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal’. Danau
yang paling timur disebut Tiwu Ata Polo atau ‘danau untuk jiwa-jiwa
untukorang selalu melakukan kejahatan’. Warna ketiga danau tersebut
selalu berubah-ubah.
Ada danau lain di dunia ini yang dapat berubah warna seperti Danau
Biru di Gunung Gambier,di Australia Selatan, yang perubahan warna
birunya menjadi warna abu-abu dan dapat diprediksi.Ada pula Danau
Yudamari di Gunung Nakade, Jepang, yang perubahan warnanya dari hijau
toska menjadi hijau.Perubahan warna air Danau Kelimutu tidak dapat
diprediksi. Kadang-kadang, warnanya bisa biru, hijau dan hitam dan lain
waktu bisa berwarna putih, merah dan biru dan beberapa waktu yang lalu
berwarna coklat tua.
Secara ilmiah perubahan warna Danau Kelimutu merupakan faktor
kandungan mineral, lumut dan batu-batuan di dalam kawah dan juga
pengaruh cahaya Matahari. Para ilmuwan yakin bahwa danau ini terbentuk
dari erupsi gunung vulkanik pada zaman purba. Fenomena ini telah menarik
perhatian para ahli geologi karena keberadaan danau yang memiliki tiga
warna yang berbeda namun berada di gunung yang sama ini. Masyarakat
lokal di Moni, yakin bahwa orang-orang yang tinggal di sekitar danau
telah berbuat jahat dan meninggal.
Danau kelimutu merupakan bagian dari Taman Nasional Kelimutu. Titik
tertinggi taman nasional ini adalah 5,679 kaki yang terletak di gunung
Kelibara (1,731 meter) dan Gunung Kelimutu setinggi 5,544 kaki atau
(1,690 meter). Taman Nasional Kelimutu merupakan habitat bagi sekitar 19
jenis burung yang terancam punah diantaranya punai flores (Treron
floris), burung hantu wallacea (Otus silvicola), sikatan rimba-ayun
(Rhinomyias oscillans), kancilan Flores (Pachycephala nudigula), sepah
kerdil (Pericrocotus lansbergei), tesia Timor (Tesia everetti), opior
jambul (Lophozosterops dohertyi), opior paruh tebal (Heleia
crassirostris), cabai emas (Dicaeum annae), kehicap flores (Monarcha
sacerdotum), burung madu matari (Nectarinia solaris), dan elang Flores
(Spizaetus floris).
Disini juga dapat ditemui tikus gunung (Bunomys naso), banteng (Bos
javanicus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak nainggolani), luwak
(Pardofelis marmorata), trenggiling (Manis javanica), landak (Hystrix
brachyura brachyura), dan kancil (Tragulus javanicus javanicus).
Masyarakat lokal yakin bahwa danau ini merupakan tempat jiwa orang
yang sudah meninggal beristirahat. Area Kelimutu dikelilingi hutan yang
ditumbuhi beragam tumbuhan yang jarang ditemukan di tempat lain di
Flores. Selain pohon pinus, terdapat juga tumbuhan paku, tumbuhan marga
Casuarina, redwood dan bunga edelweiss. Hutan pinus tumbuh subur di
ketinggian Gunung Kelimutu. Area lain dari gunung ini tandus dengan
pasir dan tanah yang tidak stabil. Masyarakat setempat yakin bahwa
Gunung Kelimutu merupakan gunung kramat dan merupakan sumber kesuburan
bagi tanah disekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar