1. Pengertian
Media dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya
diterima melalui indera pendengaran saja. Media
dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio
Cassete Tape Recorder). Media pembelajaran audio adalah suara-suara ataupun
bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat
perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada
peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya. Media Audio menurut Sadiman
(2012:49) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam
bentuk lambang–lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata–kata atau bahasa
lisan) maupun non verbal. Sedangkan
menurut Sudjana dan Rivai (2003:129) media Audio untuk pengajaran adalah bahan
yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara),
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga
terjadi proses belajar–mengajar.
Media audio
mempunyai sifat yang khas yaitu :
1.
Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)
2.
Personal
3.
Cenderung satu arah
Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa
media audio pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara-suara ataupun bunyi yang
direkam menggunakan alat perekam suara, kemudian diperdengarkan kembali kepada
peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
2. Fungsi Media Audio
Fungsi media audio menurut Arsyad (2003:44) beliau mengutip pendapat
sudjana dan Rivai (1991:130) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan
keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek–aspek keterampilan
pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ialah berupa :
- Pemusatan perhatian dan
mempertahankan perhatian.
- Mengikuti pengarahan.
- Melatih daya analisis.
- Menentukan arti dan konteks.
- Memilah informasi dan gagasan.
- Merangkum , mengingat kembali dan
menggali informasi.
Fungsi lain dari media audio adalah sebagi alat bantu bagi para pendidik,
karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemamfaatannya memerlukan
bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap
dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan.
Selain itu juga (Sudjana 2005:129) menambahkan pemanfaatan fungsi Media
Audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam :
- Pengajaran musik literaty (pembacaan
sajak), dan kegiatan dokumentasi.
- Pengajaran Bahasa Asing , baik
secara Audio ataupun secara Audio Visual.
- Pengajaran melalui radio atau
radio pendidikan.
- Paket-paket untuk berbagai jenis
materi, yang memungkinkan siswa dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu
bidang studi.
3. Manfaat Media Audio
Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan tentang manfaat (sisi positif)
dari media audio. Sebagaimana media Radio, media audio juga merupakan media
pembelajaran yang sifatnya searah, sehingga jika ada sesuatu yang kurang jelas
peserta didik tidak bisa langsung bertanya. Namun demikian, karena sifatnya
rekaman, maka jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik dapat memutarnya
kembali secara berulang-ulang di mana saja dan kapan saja, sampai akhirnya
peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka
pelajari. Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal
sebagai berikut :
- Materi yang ada di progam audio
maupun radio hendaknya mampu memotivasi agar peserta didik tertarik untuk
mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur menghibur perlu
diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang mendengarkannya
sampai program selesai.
- Adanya
jadwal atau acara tatap muka, yaitu pertemuan antara pendidik dengan peserta
didiknya guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari
materi pembelajaran yang dikemas dalam media audio.
4. Kelebihan
Media Audio
1.
Kelebihan media audio, Sadiman (2005:50), adalah :
a.
Harga murah dan variasi program lebih banyak dari pada
TV.
b.
Sifatnya mudah untuk dipindahkan.
c.
Dapat digunakan bersama–sama dengan alat perekam
radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali.
d.
Dapat merangsang partisifasi aktif pendengaran siswa,
serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan
sebagainya.
e.
Dapat memusatkan perhatian siswa seperti membaca
puisi, sastra, menggambar musik dan bahasa
Kelebihan
lainnya dari Media Audio, Sadiman (2005:51), yaitu :
a.
Dapat menggantikan guru dengan lebih baik, misalnya
menghadirkan ahli dibidang–bidang tertentu, sehingga kelemahan guru dalam
mengajar tergantikan.
b.
Pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari
segi ilmiah maupun metodis. Ini mengingat guru kita terkadang jarang mempunyai
waktu yang luang dan sumber untuk mengadakan penelitian.
c.
Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya
siaran–siaran yang aktual itu dapatmemberikan kesegaran pada sebagian besar
topik.
d.
Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
2. Kelebihan Media Audio, Arsyad (2003:45)
, adalah :
a.
Merupakan peralatan lumrah dan murah.
b.
Merekam peristiwa atau isi pelajar.
c.
Rekaman dapat digunakan sendiri sebagai alat diagnosis
guna untuk membantu meningkatkan keterampilan membaca, mengaji dan berpidato.
d.
Dalam pengoperasiannya relatif sangat mudah.
5.
Kekurangan Media Audio
a.
Kekurangan Media Audio, Arsyad (2003:46) adalah :
1)
Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan
atau informasi, jika pesan atau informasi tersebut berada ditengah–tengah pita,
apalagi jika radio, tape tidak memiliki angka–angka penentuan putaran.
2)
Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam–macam
menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu
mesin perekam yang berbeda.
b.
Menurut Rivai (2005:131) penggunaan Media Audio dalam
dunia pengajaran memiliki kekurangan antara lain :
1)
Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang
tetap dan tertentu, sehingga
pengertiannya harus didapat dengan cara belajar khusus.
2)
Media Audio yang menampilkan simbol digit dan analog
dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal–hal tertentu memerlukan
bantuan pengalaman visual.
3)
Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa
dikontrol melalui tingkatan penguasaan pembendaharaan kata–kata atau bahasa,
serta susunan kalimat.
4)
Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi
mereka yang sudah mempunyai kemampuan
dalam berfikir abstrak.
5)
Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol
analog lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan
pengalaman analog tersebut pada si penerima. Bila tidak bisa maka akan terjadi
kesalah pahaman.
http://rennyoktarina.blogspot.com/p/pengertian-media-audio.html,
15 September 2012
6. Pengenalan Beberapa Media Audio
1.
Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk
mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian
dan peristiwa–peristiwa penting dan baru, masalah–masalah kehidupan dan
sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup
efektif. Media ini juga mampu merangsang partisipasi aktif bagi si pendengar.
1.1 Kekurangan
media radio:
a. Hanya selintas
b. Hanya mengandalkan suara
c. Tidak dapat diulang
d. Cenderung satu arah
1.2 Kekuatan
media radio:
a. Personal
b. Cepat
c. Jangkauan luas
d.
Imajinatif
e. Sederhana
f. Murah dan
mudah
g. Siaran
langsung
2. Kaset – Audio
Disini khusus membahas kaset audio yang sering digunakan di sekolah.
Memiliki keuntungan yaitu merupakan media yang ekonomis dan praktis, karena
biaya pengadaan dan perawatan sangat murah dan mudah didapatkan.
3.
Alat perekam magnetik
Alat perekam magnetik atau tape
recorder adalah salah satu alat elektronik yang mampu merekam suara secara
manual dan merupakan salah satu media yang memiliki peranan yang sangat penting
dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi. Alat ini sangat cocok digunakan
sebagai media pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
Macam – macam alat penyimpanan File
Audio antara lain :
• Piringan Hitam (PH).
Alat penyimpan file audio (modern) yang pertama ditemukan adalah piringan
hitam. Piringan Hitam memiliki pena bergetar yang berfungsi untuk menghasilkan
bunyi/suara dari sebuahdisc. Alat yang diperlukan untuk memutar piringan hitam
adalah Gramophone.
• Kaset
Kaset adalah alat penyimpan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap
pita kaset mampu menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap
sisinya. Kualitas suaranya cukup baik. Penurunan kualitas suara dapat terjadi
jika pita kaset rusak, jamuran, kotor dan lain-lain. Alat untuk memutar kaset
bisa berupa radio tape, tape deck atau bisa juga diputar dengan menggunakan
walkman.
• CD
dan DVD
CD (Compact Disc) dan juga DVD (Digital
Compact Disc) adalah sebuah media penyimpanan file audio yang dibuat untuk
merampingkan sistem penyimpanannya. Selain ramping, keduanya memiliki kemampuan
menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pita kaset. Kualitas
suara yang dihasilkan juga lebih bagus. Kualitas suara akan menurun atau bahkan
hilang jika permukaandisc tergores, kotor, berjamur atau mengalami kerusakan
lainnya. Alat yang diperlukan untuk memutar CD atau DVD audio adalah CD player
dan atau DVD player.
• (MP3)
MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital
yang dianggap popular saat iini. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3
juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD
audio. alat untuk memutar MP3 adalah MP3 player. Selain itu MP3 juga bisa
diputar dengan iPod. iPod adalah salah satu merk dari serangkaian alat pemutar
media digital yang dirancang, dikembangkan dan dipasarkan oleh Apple Computer.
• Audio Digital (WAV)
WAV atau Waveform Audio Format,
merupakan salah satu format penyimpanan file audio yang dirancang dan
dikembangkan oleh microsoft dan IBM. Perangkat yang diperlukan untuk memutar
WAV salah satunya adalah iPod. iPod merupakan salah satu merk sebuah alat
pemutar WAV yang dikeluarkan oleh Aplle
Computer. Microsoft juga mengeluarkan produk sejenis yang bisa digunakan
untuk memutar WAV maupun MP3, dengan merk Zune.
7. Prosedur Pembuatan Media Audio
Pembuatan media audio pembelajaran memerlukan beberapa tahapan kegiatan.
Tahapan kegiatan tersebut, yaitu pra-produksi, produksi dan pasca produksi
Tahapan
prosedur pembuatan Media Audio Pembelajaran :
1. Pra Produksi
Kegiatan-kegitan
yang dilakukan pada tahapan Pra Produksi yaitu telaah kurikulum dan penulisan
naskah.
a. Telaah Kurikulum
- Mengapa harus dilakukan telaah
kurikulum?
- Siapa yang melakukan telaah
kurikulum?
Dalam mengembangkan media untuk menunjang pembelajaran, semestinya mengacu
pada kurikulum. Kurikulum dijadikan sebagai acuan utama, dalam menentukan
kompetensi yang akan dimuat untuk diajarkan kepada siswa melalui media audio.
sehingga media pembelajaran yang dibuat sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran.
Telah kurikulum harus dilakukan oleh guru, dikaji oleh ahli materi dan ahli
media. peranan Guru adalah menentukan materi dalam media yang dapat mewakili
kompetensi yang diharapkan yang akan yang sesuai dengan kompetensi dan jejang
pendidikan. Sebagai contoh, materi SD harus ditelaah oleh guru SD, materi SMP ditelaah
oleh guru SMP, dan seterusnya Peranan ahli materi yaitu untuk menjaga agar
materi tetap harus benar dan sesuai dengan sasaran tidak lebih dan tidak
kurang. Di samping itu ahli materi juga harus menginformasikan perkembangan
ilmu tersebut yang terkini. Peranan ahli
media harus mengkaji dan memastikan pemilihan materi yang akan diangkat ke
dalam media audio sesuai dengan karakteristik media tersebut, karena tidak
semua materi yang ada di kurikulum dapat dibuat ke dalam media audio secara
menarik.
b. Penulisan Naskah Langkah
selanjutnya yaitu penulisan naskah.
Naskah ditulis oleh orang yang dianggap mampu untuk menulis naskah audio.
Naskah yang ditulis akan dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi
akan mengkaji kebenaran, kecukupan, dan ketepatan pemilihan aplikasi atau
contohnya. Sedangkan ahli media akan mengkaji kemenarikan penyampaian materi
tersebut sesuai karakteristik media audio, misalnya pemain, perwatakan, pilihan
kata/bahasa, konflik, musik, sound effect, dll.
Tahapan penulisan naskah, yaitu persiapan, penelitian, pengorganisasian
informasi, penulisan sinopsis dan treatment, dan skenario/naskah.
2. Produksi
Produksi media audio ini diawali dengan diterimanya naskah oleh team
produksi. Setelah itu dilakukan langkah-langkah produksi, yaitu: pembentukan
tim produksi, rembug naskah (script
conference), Pemilihan pemain (casting),
latihan kering, rekaman (recording), editing
dan mixing, preview, pembuatan master (mastering).
a.
Team Produksi
Produksi media audio ini merupakan kerja bersama (team work), kerja dari
sekelompok orang yang memiliki keahlian atau ketrampilan berbeda, sehingga
diperlukan koordinasi antar anggota tim sehingga terwujud media audio yang
baik, menarik dan komunikatif. Anggota tim tersebut yaitu :
1. Sutradara, orang yang bertanggung jawab atas semua aspek manajemen dan artistik
dari sebuah produksi.
2. Operator, mempersiapkan peralatan rekam dan bertanggung jawab atas hasil
perekaman.
3. Teknisi, mengontrol dan memastikan
semua peralatan dalam keadaan siap pakai.
4. Penata musik, mempersiapkan musik
dan sound effect sesuai dengan
naskah.
5. Editor, melakukan koreksi terhadap
hasil rekaman dan melakukan mixing tutur
(dialog/drama) dengan musik dan sound effect yang diperlukan sesuai naskah.
b. Rembuk Naskah (Script Conference)
Setelah Sutradara menerima dan mempelajari, kemudian dilakukan rembuk
naskah dengan penulis naskah, ahli materi dan ahli media. Rembuk naskah
diperlukan untuk menyamakan persepsi pemahaman terhadap naskah, sehingga
apabila diproduksi tidak terjadi kesalahan yang fatal.
c. Pemilihan Pemain (Casting)
Setelah rembuk naskah dilakukan, langkah selanjutnya yaitu pemilihan
pemain. Pemain disini adalah orang yang akan memerankan tokoh dalam naskah.
Pemilihan pemain yang baik, sesuai dengan karakter tokoh yang dituntut dalam
naskah akan membuat media audio bagus dan menarik.
d. Latihan
Kering
Latihan
kering maksudnya, para pemain diberi kesempatan untuk mempelajari naskah dan berlatih
sebelum rekaman, agar mereka benar-benar paham akan isi pesan, alur cerita dan
peran masing-masing dalam naskah tersebut. Hal ini untuk menghindari banyak
kesalahan pada saat rekaman.
e. Rekaman(Recording)
Rekaman adalah proses pengambilan suara dari masing-masing pemain.
Sutradara adalah pengendali sepenuhnya jalannya rekaman. Sutradara bertanggung
jawab atas kualitas hasil rekaman.
f. Editing dan Mixing
Editing: maksudnya
adalah membuang atau memotong kata-kata salah yang dianggap tidak perlu atau
juga menambah efek, misalnya echo. Mixing: maksudnya mencampur atau menambah
musik, background, dan soundeffect sehingga media audio lebih terkesan menarik.
g. Preview
Preview adalah
kegiatan evaluasi terhadap hasil produksi. Preview ini dilakukan oleh tim yang
melibatkan pengkaji materi, pengkaji media, dan sutradara sebagai penanggung
jawab produksinya. Evaluasi terhadap hasil produksi ini ditinjau dari segi
materi dan media. Dari segi materi misalnya ketepatan pengucapan. Tinjauan
media, misalnya ketepatan penggunaan musik, efek suara (sound effect), kualitas suara, meliputi ada tidaknya noise,
kestabilan volume. Jika hasil produksi belum dinyatakan layak, maka harus
dilakukan perbaikan sesuai dengan masukan tim preview.
h. Pembuatan Master Audio Pembelajaran
(Mastering)
Menyimpan atau merekam hasil produksi media audio pembelajaran ini dalam
kaset, CD, atau media penyimpanan lainnya. Master media audio pembelajaran ini
yang kemudian akan dijadikan master jika diperlukan penggandaan.
8. Cara Penggunaan Media Audio
Dalam pembuatan atau penggunaan media ada beberapa peralatan pokok yang Harus
diperhatikan yaitu : mikrofon, alat perekam (recorder), alat pemutar hasil rekaman (player), alat penyampur sumber suara (mixer) dan beberapa fasilitas lainnya yang diperlukan, Rivai (2005:152).
Langkah–langkah untuk mempersiapkan media audio,
Arsyad (2003:46) adalah :
a) Mempersiapkan diri
a) Mempersiapkan diri
b) Mempersiapkan kesiapan siswa
c) Mendiskusikan membahas materi
program audio.
d) Mendengarkan materi audio
yang akan dibahas.
Sedangkan menurut,
Sudjana (2005:130) langkah – langkah yang harus dipersiapkan dalam menggunakan
media audio meliputi tiga hal, yaitu :
a)
Langkah persiapan meliputi: persiapan dalam
merencanakan, memberikan pengarahan terhadap siswa mengenai ide–ide yang sulit,
menentukan sasaran dan periksa peralatan.
b)
Langkah penyajian meliputi : menyajikan waktu yang
tepat, mengatur situasi ruangan, berikan motivasi untuk siswa.
c)
Tindak lanjut.
Teknik penggunaan rekaman menurut, Hamalik (1994 : 103)
antara lain :
a) Kelas harus
dibawa kearah belajar mendengarkan rekaman secara aktif.
b) Guru
hendaknya mengenal dan memahami rekaman tersebut.
c) Menguasai
penggunaan rekaman dan cakap mempergunakan rekaman dalam belajar.
d) Kegiatan lanjutan.
Teknik dalam perekaman radio pendidikan, Sudjana (2005: 139), mengusulkan
hal–hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
a) Pilih subjek
atau tema yang menarik dan mengundang perhatian mereka.
b) Tentukan
garis- garis besar cerita atau membuat sinopsis.
c) Tentukan
pemain, pelaku, penanggungjawab dan sebagainya.
d) Adakan
latihan diluar studio untuk melatih penjiwaan mereka.
e)
Pilih sound
effect yang sesuai, kemudian coba rekam dan adakan revisi.
18 September 2012 (13.15).
PENUTUP
KESIMPULAN
Media pembelajaran Audio sebagai
alat komunikasi antara pengajar dan peserta didik sehingga proses belajar
pembelajaran lebih efektif dan efisien. Dengan menggunakan media audio secara
tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa. Sehingga menimbulkan
gairah belajar, memungkinkan interaksi langsung antara siswa, lingkungan,
kenyataan, dan memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan
kemampuannya. Penggunaan media audio dalam pembelajaran dapat membantu anak
dalam memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Beberapa contoh media
pembelajaran audio seperti: kaset-audio, radio, alat perekam magnetik (piringan
hitam, CD dan DVD, kaset, MP3, dan audio visual( WAV)).
Media pembelajaran audio mempunyai kelebihan
antara lain: harga murah dan variasi program lebih pambegan alat perekam radio,
sehingga dapat diulang atau diputar kembali, dapat merangsang partisipasi aktif
pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis,
menggambar dan sebagainya, dapat memusatkan perhatian siswa seperti membaca puisi,
sastra, menggambar musik dan bahasa. Media audio juga mempunyai kelemahan
seperti: rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi dan
kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam–macam menimbulkan kesulitan
untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang
berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar